Jayapura/Papua, koranpemberitaankorupsi.id
Aktivis Yerri Basri Mak,SH.,MH sekaligus Ketua LSM WGAB Papua, dalam keterangan pers pada Selasa (8/4) ikut menyayangkan adanya prilaku tidak terpuji dari beberapa pimpinan instansi di lingkungan kota Jayapura yang berusaha merusak hubungan baik Walikota Jayapura, Bapak Abisai Rolo, SH.,MH dan Wakil Walikota DR.Rustam Saru, MM.
” Kami tentu menyayangkan prilaku tidak terpuji dari sebagian pimpinan instansi di lingkungan pemerintahan bapak Abisai Rollo. Tindakan semacam ini perlu mendapat sanksi tegas dari Walikota karena hal semacam ini hanya akan memperlambat kinerja, tentu akan mengganggu konsentrasi pelayanan antara Walikota dan Wakil Walikota serta imbasnya pada masyarakat,” ujar Yerri
Lanjut Yerri, untuk menyingkapi persoalan yang terjadi Walikota perlu mengambil sikap tegas kepada bawahan agar hal serupa tidak terulang kembali dikemudian hari, tetapi juga dapat memberikan efek jerah kepada semua pimpinan OPD demi kelancaran pelayanan.
” Sejauh ini yang kita lihat dalam mewujudkan program 100 Hari Kerja, Abisai Rollo dan Rustam Saru selalu berdampingan, tidak ada hal-hal yang dapat merusak hubungan kerja mereka. Mereka pasangan yang serasi, pastinya ingin mewujudkan visi dan misi dalam lima tahun kepemimpinan mereka. Jadi jika ada pejabat dilingkungan OPD yang berusaha memperkisruh suasana, sudah menjadi kewajiban Walikota untuk mempertimbangkan kembali jabatan yang di embanya, entah dipertahankan atau diganti,” tambahnya.
Dia juga mengapresiasi kedua sosok pemimpin ini sebab awal star hingga sekarang selalu terlihat dimasyarakat, selalu turun lapangan. Menurutnya, pemimpin seperti ini yang masyarakat harapkan.
” Saya pribadi sangat mengapresiasi komitmen beliau berdua yg suka turun lapangan untuk melihat langsung ketika ada laporan masyarakat. Meskipun kadang wakil walikota yang terlihat, tetapi pastinya atas perintah dan arahan bapak walikota, ini kami ajungi jempol,” ucapnya kagum.
Yerri kembali mengingatkan Walikota dan Wakil Walikota agar lebih bijaksana dan tegas dalam merespon sesuatu yang dianggap sepele, sebab baginya adalah benalu dalam pekerjaan yang lambat Laun dapat merusak citra pemerintah dimata publik.
(Nando)