KERINCI/JAMBI, KORANPEMBERITAANKORUPSI.ID
Pemandangan yang sangat miris yang beberapa tahun terakhir terlihat tertumpuk dibeberapa bidang sawah yang terletak di Desa koto tuo ujung pasir.
Bak lautan dengan genangan air yang teperangkap tidak bisa keluar,tidak adakah solusi dari pemerintah setempat.?
Apakah hak-hak masyarakat terutama petani dipinggir kan,yang kita semua sadar ‘sawah’ adalah salah satu aktifitas dan penghasilan utama masyarakat kerinci terkhusus nya masyarakat Desa koto tuo ujung pasir.
Dengan adanya laporan dari masyarakat,awak media ini bergegas menuju lokasi sawah tsb.
Benar adanya setelah di TKP pemandangan yang sangat memprihatinkan dengan keadaan sawah sudah seperti lautan dan dipenuhi tumpukan sampah yang pastinya sangat merugikan masyarakat.
Ada indikasi kalau tidak segera di atasi maka ada kemungkinan rumah disekitar sawah tsb akan ikut tergenang air,walupun yang kita tau sudah musim panas namun volume air tidak berkurang.
Dugaan tidak adanya perhatian dari pemerintah pemerintah setempat yang ada di Desa koto tuo ujung pasir yang selalu seperti tidak ambil pusing terhadap keluhan masyarakat.
Air yang tergenang dan tidak bisa keluar di akibat kan adanya kerusakan pada irigasi besar (saluran air) yang berada di ujung sawah ‘irigasi tsb saling terhubung dengan irigasi Desa kayu aro ambai ‘ yang seharusnya diperbaiki tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,karna dengan jebol nya irigasi tsb otomatis sampah-sampah juga ikut masuk kedalam sawah warga.
“Udah lama tidak diperbaiki,sawah ini memang rawan banjir tapi sbelumnya kita tetap masih bisa beraktifitas karna volume air tidak begitu besar dengan adanya panas,namun karna sampah sudah menumpuk tentu air untuk keluar juga terhambat,kita harus lapor kemana ? “. Ucap sumber
Masyarakat sangat kecewa dengan cara pemerintahan setempat terutama pemerintahan desa yang tidak ada peduli nya langsung terhadap masalah desa.
“Tahun kemaren gagal panen dan kali ini sawah tidak bisa digarap,Alih-alih ingin memperhatikan sawah,jalan Desa aja tidak ada perbaikan sampai sekarang “. Tambah sumber kepada media ini.
Bahkan kata masyarakat terkhusus yang punya sawah,setelah banjir awal tahun kemaren pernah kordinasi ke pihak Desa namun sampai sekarang tidak ada titik terang.
“Awal tahun kemaren pas banjir kita kordinasi ke pihak Pemerintah Desa untuk menanyakan soal ini,tapi kata mereka ini musibah dan bukan desa kita saja nanti kita cari solusi “. Sumber
” Kemaren juga kita di data oleh pemerintah desa katanya ada ganti rugi untuk yang gagal panen tapi udah mau setahun kabar juga tidak ada,kita di prank “. Tambah sumber nada kesal.
Masyarakat minta kepada pemerintah desa untuk manggapi serius,karna ini berhubungan dengan penghasilan utama masyarakat terutama petani yang sawah nya tidak bisa digarap lagi.
Dinas terkait juga harus ambil peran terutama Dinas pertanian kabupaten kerinci terkait adanya pendataan ganti rugi terhadap masayarakat yang gagal panen kemaren.
(koranpemberitaankorupsi.id)