OKU TIMUR/SUMATRASELATAN
KORANPEMBERITAANKORUPSI.ID
Pembangunan Irigasi yang di kelola oleh Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3-TGAI) ini sangat di rasakan mamfaat nya bagi petani,sawah mereka bisa di aliri air dari irigasi sehingga dapat meningkatkan hasil produk pertanian para petani di sekitarnya.
Kegiatan ini merupakan program dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumberdaya Air Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra VIII
Program ini sudah berjalan kurang lebih 4 tahun ini khususnya d kecamatan Buay madang Timur dan kecamatan lainya yang ada di kabupaten OKU Timur yang desanya di aliri saluran irigasi.
Dibalik program yang bagus tersebut ternyata di duga di jadikan ladang korupsi oleh beberapa oknum untuk mencari keuntungan pribadi sehingga di duga menimbulkan kerugikan Negara.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Suko Harjo Kec.Buay Madang Timur kab. OKU Timur provinsi Sumatra Selatan mendapatkan program tersebut sudah 3 tahun ini.
janggalnya d tempat lokasi bangunan tidak nanpak papan proyek dipasang seolah-olah proyek tak bertuan.
Lebih parahnya lagi bangunan tersebut di duga tidak sesuai denga RAB nya,mencuri ketebalan Cor Lantai yang seharusnya tebal lantai 15 cm,namun setelah di ukur ternyata rata-rata ketebalan nya cuma 10 cm.
Ketika di tanyakan ke pekerjanya mereka tidak tau kami cuma bekerja jawabnya.dan mayoritas yang kerja tersebut dari desa lain bukan dari desa setempat.
Keesokannya wartawan kami langsung mendatangi kediaman Ketua P3-TGAI “Suko Tani” desa Suko Harjo Bapak Muhtarudin ,Wantimin Sekretaris dan Maryono sebagai Bendahara.
“Memang benar pak ketebalan cor lantai beberapa titik ada yang kurang,rata-rata 10 cm ” ungkap maryono.
Menurut informasi Pagu anggaran sebesar RP:195.000.000;00 P 410 m,L 40cm,T 40cm dan tebal lantai 15cm,setiap desa sama jumlahnya,dengan masa kerja selama 70 hari dan di kerjakan secara swakelola.
Di bangun di duga asal jadi sudah pasti pembangunan tersebut di nilai pengerjaan tanpa mengedepankan Kualitas bangunan. Tentunya hal tersebut akan berdampak terhadap kerugian keuangan negara dan masyarakat selaku penerima manfaat sudah pasti di rugikan karna kualitas bangunannya.
Hasil penelusuran tim investigasi di lapangan ditemukan proyek irigasi P3-TGAI di desa Suko Harjo yang tidaksesuai dengan RAB Nya, yaitu ketebalan lantai kurang,seharusnya ini juga tanggung jawab dari pendamping serta pengurusnya yang kurang pengawasan di lokasi kerja,atau kata lain lemahnya pengawasan.
program yang sangat besar bermanfaatnya tapi sayang di manpaatkan oknum-oknum yang mencari keuntungan pribadi atau kelompok,ini sangat di sayangkan,kepada pihak yang terkait agar dapat menindak tegas
Tanpa mengedepankan kualitas pembangunan ini sangat di sayangkan padahal tujuan pembangunan tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian para petani.(koranpemberitaankorupsi.id)